Senin, 12 Maret 2018

JAGA JARAK DENGAN LELALKI BUKAH MAHRAM

Persahabatan memang sangat indah. Lantas bagaimana jika kita bersahabat dengan lelaki yang bukan mahram??? Apakah  salah jika kita sebagai seorang wanita mempunyai sahabat seorang lelaki????

Tidak diragukan lagi kita sebagai seorang muslimah di wajibkan untuk menggunakan hijab dilain sisi karena sebuah kewajiban namun juga guna menjaga kehormatan kita sebagai seorang muslimah agar selalu terlindungi dan jauh dari fitnah serta tidak juga terjerumus dari sebuah zina.

Tapi itu semua juga belum tentu juga menjaga diri dari semua yang terjadi diatas. Karena masih banyak juga mereka yang sudah menggunakan hijab bahkan yangterlah menggunakan pakaian dan hijab syar'i tapi mereka masih terjerumus dalam perbuatan yang menagtar mereka ke gerbang perzinaan. Banyak diantara mereka masih suka komunikasi dengan yang bukan mahram dengan alasanyang tidak jelas. Berlama-lama telponan dengan bukan mahram dengan kallimat saling melempar pujian atau bahas gaulnya (rayuan dan gombalan wkwkwkwk), Bercanda-canda dengan lawan jenis, jalan berdua dan sejenisnya. Bahkan banyak diantara mereka juga menjalin hubungan yang dinamakan Pacar. tau dengan kata lain " Pacara Islami ".

Mengapa hal itu terjadi padahal mereka sudah memakai hijab? Jawabannya, karena memakai hijab adalah baru langkah awal menuju iffah, sedangkan mereka tidak mengambil langkah selanjutnya, yaitu menjaga jarak dari lelaki yang bukan mahram.
Oleh Karena itu Allah tidak hanya memerintahkan wanita muslimah untuk menjulurkan hijab saja, tetapi juga memerintahkan untuk menundukkan pandangan.
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ
Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman, Agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya”.” (QS. An-Nur: 31)

Maksudnya adalah jika seseorang tidak sengaja jatuh pandang kepada lawan jenis maka tidak mengapa untuk yang pertamakali karena ketidaksengajaannya, namun tidak boleh baginya melanjutkannya dengan pandangan kedua.

Berbicara kepada lelaki yang bukan mahram tidak dibolehkan jika tidak ada keperluan yang mendesak. Karena pembicaraan juga menjadi pintu yang sangat berpotensi untuk membuka kesempatan menuju perzinahan.

Mungkin pertamakalinya seorang akhwat berkomunikasi dengan lelaki dikarenakan keperluan tertentu, namun seringkali jika ia tidak bisa mengendalikan nafsunya pembicaraan tidak hanya di sekitar hal yang diperlukan saja, melainkan melebar ke hal-hal yang bukan darurat. Bahkan bisa sampai saling bercanda diantara mereka berdua. Sehingga si perempuan juga mulai melembutkan suaranya di depan sang lelaki.
Oleh karena itu Allah subhanahu wata’ala berfirman:
يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلا مَعْرُوفًا
Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah Perkataan yang baik.” (QS. Ahzab: 32)
Berkata Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya, “Allah memerintahkan agar perkataan mereka singkat sekedar keperluan, jelas maksudnya, dan tidak boleh dengan cara yang dapat menarik hati dengan berlemah lembut.”

Jika para istri Nabi saja, yang mereka adalah para ibu bagi orang-orang mukmin dilarang melembutkan suaranya kepada para sahabat, maka bagaimana lagi dengan seorang perempuan biasa kepada lelaki biasa? Tentunya larangannya lebih lagi.

Berbicara yang dilarang tidak hanya pembicaraan secara langsung, tetapi masuk juga di dalamnya adalah berbicara lewat telepon ataupun lewat chatting jika tidak ada keperluan yang darurat. Bahkan berbicara lewat media sosial bisa dikategorikan dengan khalwat yang dilarang oleh agama. Seringkali dua orang yang belum pernah bertatap muka berpacaran melalui telepon.

Yakinlah saudariku bahwasanya selama saudari menahan diri dari segala hal yang dimurkai-Nya, Ia akan memberikan saudari dengan yang lebih baik. Tentunya saudari tidak mau jika nantinya mendapatkan suami yang mempunyai masalalu yang tidak baik dengan perempuan lain. Maka saudari juga harus menjaga diri dengan harapan Allah yang maha adil mempertemukan saudari dengan lelaki sholeh yang saudari inginkan.

Tapi bagaimana jika kita mempunyai sahabat lelaki???
Tentu kalian tidak usah ambil pusing,, tetaplah berteman namun tetap menjaga intens pertemanan kalian. Jangan pernah berdua-duaan dengan dia dan tentu tetap mejaga diri agar tidak timbul fitnah hingga terjerumus dari sebuah zina.



 By : Arinal Haq


Minggu, 11 Maret 2018

Aku malu Ya Allah

Aku malu Ya Allah... Mana kala aku selalu meminta kepadamu namun aku sama sekali sering lalai akan perintahmu.
Aku malu Ya Allah... mana kala aku selalu bertaubat tapi sering mengulangi kesalahan yang sama...


Kita sebagai manusia memang tak lepas dari dosa dan khilaf. Kadang berpikir apakah Allah akan mengabulkan semua do'a-doa hambanya?
Ya,,,Tentu Allah akan mengabulkan doa semua hambanya tanpa terkecuali. Namun terkadang kita sebagai manusia sering lupa diri. Bagaimana tidak, Kita yang jauh dari Allah bahkan sama sekali tidak menjalankan perintahnya selalu meminta kepada Allah untuk mengabulkan setiap doa-doa kita?
Namun dari diri kita sendiri apakah kita tidak malu untuk terus meminta tapi perintah-Nya saja sama sekali tidak kita jalankan.

Kita sendiri tau jika  Berdoa adalah sarana yang diberikan oleh Allah agar kita bisa mendapat hal baik yang kita inginkan atau bahkan yang lebih baik menurut Allah, baik ketika di dunia maupun nanti di akhirat.
Berdoa adalah sarana untuk kita berdialog dengan Allah, mercurahkan segala isi hati, permasalahan hidup yang kita anggap sulit dan menyusahkan, hingga menyampaikan keinginan dan impian.
Berdoa adalah jalan yang dianugerahkan agar kita menjadikan Allah sebagai satu-satunya pelindung dan penyelamat kita dari berbagai macam hal yang mengancam, baik fisik maupun jiwa.
Berdoa adalah cara yang diberikan Allah agar kita bisa lebih dekat kepada Allah dan mentauhidkan-Nya.
Namun, walaupun Allah telah bernjanji akan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya, tapi ada yang perlu diketahui oleh kita semua. ( Di kutip dari http://www.mirajnews.com/2016/05/allah-selalu-kabulkan-doa-hamba-nya-tanpa-kecuali.html )

Dengan ayat lain Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَندَادً۬ا يُحِبُّونَہُمۡ كَحُبِّ ٱللَّهِ‌ۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَشَدُّ حُبًّ۬ا لِّلَّهِ‌ۗ وَلَوۡ يَرَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓاْ إِذۡ يَرَوۡنَ ٱلۡعَذَابَ أَنَّ ٱلۡقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعً۬ا وَأَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعَذَابِ
Artinya, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah [2] ayat 186)
Setelah menawarkan bantuan kepada hamba-hamba-Nya melalui jalur doa, Allah Subhanahu Wa Ta’ala pun menjanjikan bahwa Dia Maha Mendengarkan Doa dan Maha Menepati Janji, karena Allah sudah berjanji akan mengabulkan doa orang-orang yang meminta kepada-Nya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah memberikan janji kepada hamba-hamba-Nya, dan Allah pun menegaskan dalam firman-Nya,
إِنَّ مَا تُوعَدُونَ لَأَتٍ۬‌ۖ وَمَآ أَنتُم بِمُعۡجِزِينَ
Artinya, “Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti datang, dan kamu sekali-kali tidak sanggup menolaknya.” (Q.S. Al-An’am [6] ayat 134).
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى وَهَبَ لِى عَلَى ٱلۡكِبَرِ إِسۡمَـٰعِيلَ وَإِسۡحَـٰقَ‌ۚ إِنَّ رَبِّى لَسَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ
Artinya, “(Ibrahim berakata) Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa.” (Q.S. Ibrahim [14] ayat 39).

Lalu mengapa sampai sekarang doa-doa kalian belum terkabul? Itu semua mungkin ada penyebabnya...

Penyebab Doa Tidak Terkabul
Ulama besar asal Balkh, Afghanistan, Ibrahim bin Adham yang wafat pada 165H/782M menyebutkan ada 10 penyebab doa tidak terkabul, yaitu:
  1. Kamu akui mengenal Allah, tapi hak-hak-Nya tidak kamu penuhi.
  2. Kamu baca Al-Quran berulang kali, tapi isi yang terkandung di dalamnya tidak kamu amalkan.
  3. Kamu akui cinta Rasulullah, tapi nasihat-nasihatnya tidak kamu jalankan.
  4. Kamu akui setan itu adalah musuh manusia yang nyata, tapi kamu telah patuh kepadanya.
  5. Kamu sering kali berdoa mohon dihindarkan dari siksa api neraka, tapi kamu jerumuskan dirimu ke dalamnya dengan banyak berbuat dosa dan maksiat.
  6. Kamu sering kali berdoa mohon supaya bisa masuk surga, tapi kamu tidak mau beramal baik untuknya.
  7. Kamu percayai kematian itu pasti datang, tapi kamu tidak mau mempersiapkan diri menghadapi kematian.
  8. Kamu sering sibuk mengurusi aib orang lain, tapi aibmu sendiri kamu lupakan.
  9. Kamu makan rezeki dari pemberian Allah, tapi kamu tidak mau mensyukuri pemberian itu.
  10. Kamu kuburkan orang yang meninggal dunia, tapi kamu tidak mau mengambil pelajaran dari peristiwa itu.
Jadi, pada dasarnya semua doa itu akan dikabulkan Allah, tanpa kecuali. Adapun jika sampai tidak atau merasa tidk dikabulkan, itu kembali pada hamba tersebut yang mengecualikan diri dengan melakukan perbuatan yang menjadi penghalang terkabulnya doa. (P001/P4)

Jumat, 09 Maret 2018

Jodoh adalah Cermian kita



Kalian pasti pernah mendengar sebuah ucapan " Jodoh adalah Cerminan kita ." Betul kan?? :)
Apakah kalian pernah sejenak berfikir jika jodoh itu cerminan dari diri kita. Lantas mengapa sih kita harus susah payah mencarinya. Bukankah ia juga ada di sekitar kita dan  didekat kita.??
Namun tidak seperti itu. Tapi apabila kia memperbaiki diri dan memantaskan diri, Bukankah dengan beigitu Jodoh kita juga akan memantaskan diri untuk kita? Iya gak sih????

"Sama halnya jika kita adalah seorang pencuri dan kita menginginkan memiliki jodoh seorang yang ahli agama? Apakah itu bisa terjadi??? Tentu saja bisa jika kita memperbaiki diri kita Insya Allah akan tercapai. "

Kadang juga berfikir kapan sih kita akan ket
emu jodohnya. Udah umur segini nih... hingga kadang membuat khawatir dan cemas bagi kaum hawa. Lantas sampai kapan????
Tapi sampai kapan akan dipertemukan, jika tidak ada usaha untuk saling menemukan?? Iya kan???/ hehehheh

Menjadi Single sampai halal tau bahsa kerennya jomblo fisabilillah  adalah salah satu contoh dimana sebuah kepuutsan yang sudah diambil oleh seseorang. Dan itu sangat luar biasa. Menjaga pandangan dan tidak membiarkan menyentuh tangan yang bukan haknya.

Meski kadang begitu banyak orang-orang yang suka menjudgenya dengan istilah " Sok Alim, Sok agamis, dan Sok Suci" 

kadang ucapan itu akan selalu mereka dengar. Namun bagaimanapun kan itu aladah suatu keputusan oleh seseorang dan bagaimanapun kita sebagai sesama manusia khususnya saudara seiman harus menghargainya. Dimana yang lain berlomba-lomba untuk memaerkan " Pacar" namun mereka memilih untuk sendiri sampai Allah mempertemukan seseorang yang akan menjadi halal baginya.



Terus bagaimana jika kita menginginkan jodoh tabf baik seperti yang ada dalam gan-agan dan impian kita?

Salah satunya adalah mulailah mengadakan perubahan dalam diri kita sendiri. Memang kita akui tidak bisa instan seinstan kita memasak mie goreng indomie heheheheh. Tapi mulailah dengan pelan-pelan, dan kamu bisa memulainya dari hal uang terkecil dulu agar bisa menjadi sebuah kebiasaan yang baik bagi kita.

 
1. PERBAIKI IBADAH ANDA- MENDEKATI ALLAH

Jika selama ini Shalat kita kurang baik atau dalam kata lain suka bolong-bolong atau bahkan sama sekali tidak, mulailah berusaha untuk mempernbaikinya dengan tekat dan kesungguhan untuk berubah. ukankah dengan rajin ibadah kita akan semakin dekat dengan Allah, dan tentunya kmu akan sering berdoa pada Allah.kan gak lucu juga jika kita sering meminta pada Allah tapi kita masih jauh sama Allah bahkan kita tidak melakukan seuatu kewajbannya. Karena doa itulah yang kelak akan tersambungkan pada jodoh kamu tentunya yang pada saat itu juga tengaj berdoa meminta jodoh yang baik. ( Bisa saja dia adalah orang yang selalu kamu impikaan)

2. PERBAIKI CARA BERPAKAIAN KITA

Pakaian yang kita kenakan adalah cerminan dari kepribadian kita sendiri. Jika selama ini kita selalu memakai pakaian yang terbuka yang mengumbar aurat, mulai sekarang gunakan hijab dan sopan juga dalan berbusana ( Syar'i) . Sebenarnya kamu akan terlihat semakin cantik dan angun jika menggunakan hijab bagi wanita, aura kecantikan anda akan berttampak beribribu lipat ( Coba aja kalau tidak percaya heheheh)

3. PERBAIKI PERGAULAN KITA


Ini nih yang juga sangat memperngaruhi kepribadian anda. Imam seseorang itu naik turun, Jika sudah tau itu, kalau bergaul dengan anak-anak yang suka kehidupan malam, otomatis dengan sendirinya anda juga akan seperti mereka. Pergaulan itu berpengaruh kepada kehidupan anda, maka dari itu bergaulan dengan orang-orang baik yang akan membuat kehidupan  anda juga menjadi baik tentunya.

Namun juga tidak boleh berteman. Kita kan sebagai manusia berteman kepada siapapaun kan? jadi tidak tanpa pengecualian. Makdusnya boleh berteman namun jangan samapi mempengaruhi kepribadian kamu sendiri.

 Berteman atau bersahabat adalah jalan penting yang bisa memengaruhi keadaan seseorang. Jika benar persahabatannya maka akan ada banyak ilmu, hikmah, dan manfaat yang bisa kita petik. Namun, jika salah cara dan sosok bertemannya maka percikan kesalahan itu juga akan menimpanya.
Banyak orang yang terjerumus ke dalam lubang kemakisatan dan kesesatan karena pengaruh teman yang salah. Tapi, tidak sedikit orang yang mendapatkan hidayah dan banyak kebaikan disebabkan bergaul dengan teman-teman yang saleh.

Dalam sebuah hadis, Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan, “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR Bukhari 5534 dan Muslim 2628)


Jika anda sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengubah diri anda sehingga menjadi pribadi yang lebih baik, maka lihatlah di cermin, dan tersenyumlah, anda akan merasakan perubahan ada dalam diri anda. Anda akan lebih optimis dan nyakin untuk bisa mendapatkan jodoh yang baik, karena anda sudah melihat pantulannya di cermin.